A. KOMPOSISI (KATA MAJEMUK)
Komposisi atau pemajemukan adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan
morfem dasar , baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah
konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru.Abdul
Chaer ( 2003 : 185 ). Sedangkan menurut Ramlan (1967 : 76) Kata majemuk ialah gabungan dua kata
yang menimbulkan suatu kata baru atau kata yang terdiri dari dua kata sebagai
unsurnya. Sultan Takdir Alisjahbana
(1953) yang berpendapat bahwa kata majemuk adalah
sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna
unsur-unsurnya.
Jadi dapat saya simpulkan Komposisi
atau kata majemuk adalah proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik
yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang
memiliki identitas leksikal yang berbeda.
B.
Aspek Semantik Komposisi
Menurut
Abdul Chaer (2008 : 212) aspek semantik
meliputi sebagai berikut :
Aspek Semantik Komposisi
|
Contoh
|
1.
Komposisi yang menampung konsep-konsep yang
digabungkan sederajat, sehingga membentuk komposisi yang koordinatif;
|
baca
tulis, pulang pergi, jauh dekat, sawah ladang dan contoh yang lain;
|
2.
Komposisi yang menampung konsep-konsep yang
digabung tidak sederajat, sehingga melahirkan komposisi yang subordinatif;
|
sate
ayam, sate Madura, soto Bandung, empek-empek Palembang, dan lain-lain;
|
3.
Komposisi yang menhasilkan istilah, yakni yang
maknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya,
karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan
tertentu;
|
a) Istilah
Olahraga
- tolak peluru
- angkat bes
-terjun paying
b)
Istilah Politik
-
hak pilih
-
siding paripurna
c)
Istilah Pendidikan
-
buku ajar
-
tahun ajaran
-
hak pilih
|
4.
Komposisi pembentukan idiom, yakni penggabungan
dasar dengan dasar yang menghasilkan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak
dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal.
|
penggabungan meja dengan dasar hijau yang menghasilkan komposisi meja hijaudengan makna
‘pengadilan’.
|
C. Komposisi
Nominal
Komposisi
nomina adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina (kata benda) Abdul Chaer (2008 : 216). Komposisi nomina dapat dibentuk dari dasar:
Pembentukan
Komposisi Nomina
|
Contoh
|
1.
Nomina + nomina
|
kakek nenek, meja kayu, sate kambing;
|
2.
Nomina + verba
|
meja makan,, buku ajar, ruang tunggu;
|
3.
Nomina + verba
|
guru muda, mobil kecil, meja hijau;
|
4.
Adverbial + nomina
|
bukan uang, banyak serigala, beberapa guru.
|
1. Komposisi
Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang
muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah
komposisi Abdul
Chaer (2008 : 217). Makna gramatikal yang muncul dalam
proses pembentukan komposisi nominal, antara lain adalah makana yang menyatakan:
a) ‘gabungan biasa’, sehingga di
antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan
|
b)
‘bagian’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.
|
c)
‘kepunyaan atau pemiliki’. Sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan
kata milik.
|
d)
‘asal bahan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata terbuat
dari.
|
e)
‘asal tempat’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata
berasal dari.
|
f)
‘bercampur atau di campur dengan’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata bercampur.
|
g)
‘hasil buatan’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata
buatan.
|
h)
‘tempat melakukan sesuatu’, sehingga diantara
keduanya dapat disisipkan kata tempat.
|
2. Komposisi
Nominal Bermakna Idiomatik
Ada sejumlah komposisi nominal memiliki
makna idiomatic, berupa idiom penuh maupun berupa idiom sebagian. Yang berupa
idiom penuh artinya, seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat
diprediksi secara leksikal maupun gramatikal Abdul Chaer (2008 : 222). Contonya :
- Kumis kucing, dalam arti ‘sejenis
tanaman obat’;
- Meja hijau, dalam arti ‘pengadilan’;
- Buah bibir, dalam arti ‘bahan
pembicaraan orang ramai’;
- Daun muda, dalam arti ‘wanita
remaja’.
|
3. Komposisi
Nominal Metaforis
Ada sejumlah komposisi nominal
yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis yakni dengan mengambil
salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut Abdul Chaer (2008 : 223). Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metaforis dari komponen
makna kaki, yaitu (+ terletak pada bagian bawah). Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari
komponen makna kaki (+penunjang berdirinya tubuh). Contoh
lainnya: Kepala surat,Kepala paku,Kepala kantor,Daun telinga,Mulut gua.
4. Komposisi
Nominal Nama dan Istilah
Ada sejumlah komposisi nominal yang
berupa nama atau istilah sebagai nama atau istilah komposisi ini tidak bermakna
gramatikal ,tidak bermakna idiomatic, juga bermakna metaforis Abdul Chaer (2008 : 224). Beberapa dan istilah diberikan sebagai
contoh di bawah ini:
Nama
|
Istilah
|
1.
HotelIndonesia
|
Buku
Ajar
|
2.
IKIP Jakarta
|
Lepas
Landas
|
3.
Jalan Jagorawi
|
Anak
Angkat
|
4.
Kampung Bali
|
Rumah
Tangga
|
5.
Tanah Abang
|
Pagar
Ayu
|
6.
Jakarta Timur
|
Polisi
tidur
|
5. Komposisi
Nominal dengan Adverbia
Ada sejumlah komposisi nominal
yang bentuk dari kelas adverbia dan kelas nominal. Makna komposisi jenis ini di
tentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbial itu. Adverbial yang
mendampingi nomina adalah, adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan,
tiada, tanpa; dan adverbial yang menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak, sedikit,
sejumlah, jarang, kurang Abdul Chaer (2008 : 224). Misalnya:
Tiada air,Tanpa uang,Beberapa siswa,Sedikit air,Sejumlah orang,Jarang penduduk
D. Komposisi
Verbal
Yang dimaksud dengan komposisi
verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal Abdul Chaer (2008 : 226). Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:
Pembentukan Komposisi verbal
|
Contoh
|
1.
Verba + verba
|
menyanyi menari, duduk termenung, makan minum;
|
2.
Verba + nomina
|
gigit jari, membanting tulang, lompat galah;
|
3.
Verba + adjektifa
|
lompat tinggi, lari cepat, terbaring gelisah;
|
4.
Adverbia + verba
|
sudah makan, belum ketemu, masih tidur.
|
1. Komposisi
Verbal Bermakna Gramatikal
Proses pembentukan komposisi verbal
muncul beberapa makna gramatikal
Abdul Chaer (2008 : 226),
antara lain adalah makna yang menyatakan:
a)
‘gabungan biasa’, sehingga di anatra kedua unsurnya dapat disispkan kata dan.
|
b)
‘gabungan mempertentangkan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata atau.
|
c)
‘sambil’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata sambil.
|
d)
‘lalu’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata lalu.
|
e)
‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat di sisipkan kata untuk.
|
f)
‘dengan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat di sisipkan kata dengan.
|
g)
‘secara’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata secara.
|
2. Komposisi
Verbal Bermakna Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi verbal
yang bermakna idiomatical, yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau
diprediksi baik secra leksikal maupun gramatikal
Abdul Chaer (2008 : 229).Misalnya makan garamdalam arti
‘pengalaman’, makan kerawat dalam arti ‘sangat miskin’, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan
apa-apa’.
Berkenaan dengan konstruksi predikat +
objek ini, maka makna verba yang menjadi predikat itu sangat bergantung pada
nomina, sebagai objek yang mengikutinya. Sebagai contoh kita ambil verba makan,
mengambil dan menjual.
a)ketiga
verba
itu
bermakna
gramatikl
=> makan tempe
makan tahu
makan
kacang
mengambil
uang
mengambil
buku
menjual sepeda.
|
b)
bermakna
idiomatical => makan hati
makan kerawat
mengambil hati
menjual aksi
menjual diri
|
c)
bermakna
polisemi
=> makan ongkos
makan
waktu
menjual
paksa
menjual
semua
|
3. Komposisi Verbal dengan Adverbia
Verba sebagai pengisi fungsi predikat
dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbial atau lebih Abdul Chaer (2008 : 231). Adverbia pedamping adalah:
a)
adverbia negasi: tidak, tak tanpa.
|
b)
adverbia kala: sudah, sedang, tengah lagi, akan.
|
c)
adverbia keselesaian: sudah , sedang , tengah, belum.
|
d)
adverbia aspectual: boleh wajib, harus, dapat, ingin , mau.
|
e) adverbial
frekuensi : sering , jarang, pernah, acapkali.
|
f)
adverbial kemungkinan: mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.
|
E.
Komposisi Ajektival
Yang dimaksud dengan komposisi
ajektival adalah komposisi yang pada satuan kalusa, berkatagori ajektiva Abdul Chaer (2008 : 232). Komposisi adjektiva dapat dibentuk dari dasar:
Pembentukan Komposisi Adjektiva
|
Contoh
|
1.
Adjektiva + adjektiva
|
tua muda, besar kecil, putih abu-abu
|
2.
Adjektiva + nomina
|
merah darah, keras hati, biru laut
|
3.
Adjektiva + verba
|
takut pulang, malu bertanya, berani pulang
|
4.
Adverbia + adjektiva
|
tidak takut, agak malu, sangat menyenangkan.
|
1. Komposisi
Ajektival Bermakna Gramatikal
Dalam proses pembentukannya
muncul sejumlah makna gramatikal
Abdul Chaer (2008 : 232),
anatara lain, adalah makna yang menyatakan:
a)
‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
|
b)
‘alternatif atau pilihan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan
kata atau.
|
c)
‘seperti’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
|
d)
‘serba’, makna gramatikal ini dapat diperoleh apabila kedua unsurnya berupa
dasar yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
|
e)
‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
|
f)
‘kalau’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata kalau.
|
2. Komposisi
Ajektival bermakna Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi ajektival
bermakna idiomatical, yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal
maupun gramatikal Abdul Chaer (2008 : 234). Misalnya: - panjang usus dalam
arti sabar, - tinggi hati dalam arti angkuh.
3. Komposisi
Ajektival dengan Adverbial
Hanya ada dua macam adverbial
yang mendampingi ajektiva untuk mebentuk komposisi ajektival Abdul Chaer (2008 : 234), yaitu:
a)
Adverbial negasi: tidak.
|
b)
Adverbia derajat: agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali.
|
kak, boleh tau referensi buku/jurnalnya nggak?
BalasHapusTerimakasih, tulisannya sangat membantu
BalasHapus